Sabtu, 01 Mei 2010

Manfaat Teh Untuk Kesehatan

Sabtu, 01 Mei 2010
Teh merupakan minuman yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Minuman berwarna coklat ini sering dikonsumsi masyarakat di belahan dunia. Tetapi, tahukan Anda teh juga memiliki manfaat yang sangat penting bagi kesehatan.

Teh biasanya sering kita sajikan untuk tamu maupun keluarga. Teh sangat digemari karena selain harum, juga memiliki khasiat bagi kesehatan. Dalam teh terdapat zat-zat yang dapat digunakan untuk terapi kesehatan.

Mau tahu manfaat teh?

- Teh bisa membantu untuk melawan kanker

Polyphenols dalam teh dapat membantu untuk mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Senyawa ini dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh.

- Teh juga bisa mengurangi penyakit jantung

Polyphenols dalam teh sangat efektif untuk mencegah kolesterol. Teh hijau memperlihatkan mampu memperbaiki sel dalam lapisan pembuluh darah.

- Teh juga sangat baik untuk kesehatan gigi

Teh dapat membantu mengurangi kerusakan gigi dan melindungi kesehatan gigi. Teh mengandung fluoride yang diperlukan untuk menjaga gigi tetap kuat dan sehat.

- Teh bisa membantu melindungi kulit

Teh juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan melindungi kulit dari sengatan matahari. Dan faktanya banyak perusahaan kosmetik sekarang ini yang menggunakan teh hijau dalam produk perawatan kecantikan yang mereka produksi.

Manfaat teh tak hanya itu saja. Selain dapat melepaskan dahaga, teh juga bisa mengurangi tingkat stres dan juga mengurangi penyakit Alzheimer.

Dengan mengosumsi teh juga bisa menyegarkan tubuh kita. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menjadikan minum teh sebagai suatu kebiasaan atau tradisi seperti di Cina dan Jepang.

Sumber : kosmo.vivanews.com

0 komentar

Makanan Pedas Bisa Membakar Lemak

Banyak orang yang langsung merasa mulas setelah selesai makan makanan pedas, dan umumnya menganggap hal ini lumrah saja. Mereka bahkan tidak berpretensi apapun mengenai kondisi ini.

Padahal, para peneliti mengatakan bahwa rasa panas yang ditimbulkan oleh makanan pedas ternyata mampu mengoksidasi lapisan lemak sekaligus meningkatkan metabolisme. Dengan demikian, mengonsumsi cabai bisa menurunkan berat badan dengan cara mempercepat metabolisme dan membakar lemak.

Anda yang tidak begitu tahan pedas juga dapat mengambil manfaat dari lada, tanpa perlu merasakan sisa menyengat pada lidah usai bersantap. Capsaicin, senyawa bioaktif yang terkandung dalam cabai, ternyata juga ditemukan dalam beberapa variasi makanan yang tidak pedas.

Para peneliti dari University of California telah mempelajari pengaruh cabai pada pola makan ini, setelah terkesan dengan cara sayuran yang pedas membuat orang yang memakannya berkeringat. Mereka lalu menjaring 34 pria dan wanita, dan memberikan makanan rendah kalori yang dilengkapi dengan jenis lada yang tidak pedas, atau pil plasebo (biasa digunakan dalam percobaan klinis untuk mengukur efek yang sebenarnya dari obat-obatan atau suplemen).

Dari eksperimen tersebut, para peneliti mendapati bahwa tingkat energi yang dikeluarkan oleh mereka yang mengonsumsi jumlah capsaicin yang tertinggi, hampir dua kali dari mereka yang diberi pil plasebo.

Sumber : female.kompas.com

0 komentar

Minuman Bersoda Mempercepat Penuaan

Banyak orang yang tak bisa sehari pun meninggalkan minuman bersoda. Dalam keadaan dingin, minuman ini memang memberi rasa segar yang begitu nikmat. Tetapi, hati-hati bila Anda mulai kecanduan minuman bersoda karena para peneliti mengatakan bahwa fosfat yang ditambahkan ke dalam minuman ini memberikan rasa tajam yang bisa mempercepat penuaan.

Dikatakan bahwa mineral—yang juga ditambahkan pada daging yang telah diproses, cake, dan roti—bisa membuat kulit dan otot-otot mengering, dan dapat merusak jantung dan ginjal. Penelitian yang diterbitkan di Federation of American Societies for Experimental Biology Journal (FASEB) ini menunjukkan bahwa keseimbangan fosfor memengaruhi proses penuaan.

Sebelumnya, para peneliti telah memeriksa efek dari kadar fosfat yang tinggi pada tiga kelompok tikus. Kelompok yang mengonsumsi makanan dengan kadar fosfat tinggi bisa hidup 8-15 minggu. Sedangkan kelompok yang mengonsumsi fosfat lebih rendah usianya bisa mencapai 20 minggu.

"Manusia membutuhkan pola makan yang sehat, dan menjaga keseimbangan fosfat dalam asupan makanan mereka penting untuk hidup yang sehat dan umur panjang," ungkap Mohammed Razzaque, dari Department of Medicine, Infection and Immunity, Harvard School of Medicine. Karena itu, hindari racun fosfat untuk menikmati hidup yang sehat, katanya.

Sumber : female.kompas.com

0 komentar

Sabtu, 04 Juli 2009

Cara Mudah Mengenali Makanan & Minuman Berbahaya

Sabtu, 04 Juli 2009
Makanan dan minuman menjadi pilihan wajib bagi siapa pun untuk menjaga kesehatan sekaligus meneruskan keberlangusngan hidupnya. Namun, makanan dan minuman yang diolah secara tidak benar justru dapat menjadi pembunuh nomor wahid lantaran mengandung zat racun bagi tubuh.

Hal itulah yang mengilhami peneliti Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) melakukan penelitian dan akhirnya mempublikasikan dalam “Expo Karya Wima (Widya Mandala)” di kampus setempat pada 21-22 September 2008.

“Tips mengenali makanan dan minuman yang berbahaya dan yang aman itu penting pada masa-masa menjelang Lebaran,” kata peneliti UKWMS, Caroline SSi MSi Apt.

Dalam percakapannya dengan ANTARA News di Surabaya, ia menyampaikan metode pengenalan paling mudah dari berbagai sudut yakni warna, kandungan boraks, kandungan formalin, daging gelonggongan, ayam basi, ikan basi, makanan kaleng, bahaya snack, dan bahaya kemasan plastik.

“Kalau ada makanan yang warnanya mencolok dan menarik justru harus dicurigai, misalnya saos yang warnanya membekas di tangan memungkinkan pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil yang dapat menyebabkan kanker,” katanya.

Untuk boraks, katanya, dapat diamati dari bakso. “Kalau kenyal atau mudah dipantulkan seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung boraks. Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah digigit,” katanya.

Sebaliknya, katanya, tahu putih yang terlalu keras justru patut diduga mengandung formalin. “Kalau tahu kuning yang keras, kami belum melakukan penelitian, tapi kalau tahu putih yang tidak lembek dapat diduga ada kandungan formalin di dalamnya,” ucapnya.

Tentang daging gelonggong (daging yang diisi air), dosen Fakultas Farmasi (FF) UKWMS itu mengatakan daging seperti itu dapat dikenali dari air yang menetes bila digantung.

“Jadi, pilih saja daging yang digantung. Kalau ada air yang menetes berarti daging gelonggongan. Cara lain mengenali dari warna daging yang asli masih merah segar dan serat-serat di dalam daging juga tidak menggelembung,” katanya.

Harga yang tidak wajar juga merupakan pertanda. “Harga daging yang wajar itu Rp46 ribu perkilogram, nah kalau harganya lebih murah dari itu berarti patut dicurigai sebagai daging gelonggongan,” ungkapnya.

Kalau daging ayam, bagaimana cara mengenali daging dari ayam yang mati?

“Daging ayam yang masih segar itu berwarna agak kekuning-kuningan, kalau warnanya putih bersih justru dimungkinkan dari bekas ayam mati, apalagi kalau ada warna biru seperti bekas memar serta bau sangat amis,” katanya.

Bahkan, katanya, ada pula daging ayam yang direndam formalin agar awet. “Kita dapat mengenali daging ayam berformalin dengan menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau keluar lendir atau air berarti pernah direndam dengan formalin,” katanya.

Namun, katanya, formalin dalam makanan juga dapat dihilangkan. “Caranya, makanan yang mencurigakan itu direndam dengan air panas sekitar 30 menit atau dipanaskan dengan oven bersuhu 121 derajat tiga menit. Kalau ikan dapat direndam dengan air cuka 5 persen selama 15 menit atau direndam air garam selama 30 menit untuk ikan asin,” katanya.

Lain halnya cara mengenali ikan basi. “Kalau ditekan justru lembek, warna insang tampak merah tua, atau mata ikan justru terlihat bening, maka cirinya ikan itu basi atau diberi formalin. Paling mudah ya beli saja ikan yang masih ada tanda-tanda hidup,” katanya.

Caroline juga menyarankan agar masyarakat jangan membeli makanan kaleng yang kemasan kalengnya sudah penyok.

“Kaleng yang penyok akan mengubah konsentrasi di dalam kemasan, karena kaleng penyok dapat mengandung racun akibat adanya kandungan botulimun (bahan dasar kosmetik). Kalau mau aman ya dipanaskan seperti ikan atau dibakar agar racunnya mati. Biasanya, supermarket justru memberi diskon,” katanya.

Untuk snack (makanan ringan) yang banyak disukai anak-anak, katanya, justru perlu dilihat komposisi zat warna-nya dan nomor registrasi. “Kalau warna-warnanya mencolok atau tanggal produk-nya kadaluarsa justru berbahaya,” katanya.

Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari plastik, styrofoam, dan melamin. “Kalau kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto panas, teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan kanker,” katanya. (*)

Oleh Edy M. Ya`kub
sumber: antara.co.id

0 komentar

Kamis, 11 Juni 2009

Minuman Mematikan

Kamis, 11 Juni 2009
Beberapa waktu yang lalu kita dikejutkan dengan beberapa kejadian yang tragis. Kejadian tersebut berawal dari minuman yang dikonsumsi baik secara pribadi maupun dalam pesta ‘minuman keras’. Akibatnya sebagian besar dari mereka tidak terselamatkan nyawanya. Kejadiannya bukan saja di satu tempat, tapi sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Dari penelusuran penyidik dan instansi terkait, minuman tersebut ternyata minuman keras ‘palsu’. Dari pengakuan pembuat minuman keras palsu ternyata prosedur pembuatan, bahan dan alatnya tidak sesuai dengan standar pengolahan makanan minuman, bahkan banyak dicampur dengan bahan tambahan yang mematikan. Minuman keras yang asli saja berbahaya, apalagi yang palsu, pasti mematikan.
Masyarakat lagi-lagi harus memeriksa dan memastikan bahan makanan dan minuman yang akan dibeli, bila tidak kesehatan dan nyawa taruhannya. Baik untuk konsumsi diri sendiri, terlebih-lebih untuk anak, orang tua harus hati-hati.
Peristiwa tragis tersebut sesungguhnya bukan berdiri sendiri, sesungguhnya ada prilaku yang menyimpang dalam masyarakat kita. Prilaku tersebut, terutama dalam kasus ini adalah mencampur berbagai bahan dalam minuman agar saat pesta miras atau narkoba semakin ‘keras’. Dari berbagai kasus yang terjadi, hampir sebagian besar faktor kematian disebabkan prilaku yang menyimpang ini, istilahnya overdosis. Oleh karena itu, para orang tua dan masyarakat harus memperhatikan prilaku yang menyimpang ini, agar tidak terjadi pada keluarga yang kita sayangi.

Dr berbagai sumber

0 komentar

Jumat, 24 April 2009

Abon Sapi atau Babi?

Jumat, 24 April 2009
Berita dicampurkannya daging babi pada abon dan dendeng sapi membuat masyarakat resah. Anehnya dari berbagai label bermasalah ada yang bersetifikat halal. Berita tersebut bermula dari publikasi BPOM yang curiga dan menguji produk ternyata dihasilkan sebuah kesamaan antara DNA daging babi dan abon atau dendeng sapi. Tentu ini bukan masalah ringan, karena halal-haram dalam makanan bisa menjadi pemicu masalah besar dalam masyarakat kita.
Bila diusut motifnya ternyata, lagi-lagi produsen tergiur keuntungan besar. Berdasarkan hitungan matematis yang sederhana, selisih harga bahan dasar daging sapi dan danging babi sangan besar sekitar 40 ribu hingga 50 ribu perkilo. Sehingga bila diganti bahan dasar atau disubtitusi maka produsen dapat tambahan untung sekitar 20 ribu hingga 40 ribu perkilo.
Beberapa label yang bermasalah antara lain; lezaat, kepala sapi, ACC, Limas dan daging sapi Istimewa yang di produksi di daerah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Fakta yang cukup mencengankan, ternyata ada sebagian produsen abon di Jawa Barat yang menggunakan bangkai babi yang kalah setelah diadu dengan anjing. Babi tersebut tentu terdapat banyak gigitan anjing yang dengan begitu juga banyak liur anjing yang ikut. Banyak daging babi yang sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap. Harga bangkai babi tersebut pasti lebih murah dari pada yang di pasaran.
Produsen tentu memahami betul bila daging yang diolah dalam bentuk abon atau dendeng dan dicampur dengan daging sapi, maka sangat sulit masyarakat mengetahuinya. Oleh karena itu, beberapa produsen mencoba meraih keuntungan yang besar dengan cara yang merugikan konsumen. Bila yang melakukan banyak produsen, bisa jadi ini sudah lama dan sesama produsen saling mengetahui praktek curang tersebut.
Kasus ini sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat kita, namun umat Islam sebagai konsumen terbesar selalu menjadi korban. Oleh karena itu banyak pihak yang harus terus mengawasi dan menjaga terutama pemerintah.

(Diolah dari berbagai sumber)

0 komentar

Kamis, 16 April 2009

Maminrev.info

Kamis, 16 April 2009
Masyarakat kita sering dikagetkan dengan berbagai masalah makanan dan minuman. Mulai dari bahan tambahan makanan yang berbahaya, keracunan, makanan daur ulang serta yang menyangkut permasalahan hukum halal dan haram dalam makanan dan minuman.
Pentingnya informasi makanan minuman bagi masyarakat seperti pentingnya makanan itu pada tubuh. Informasi yang baik tentang makanan akan menjadikan seseorang memilih makanan yang baik, sehingga tubuh menjadi sehat dan berprilaku baik. Dan sebaliknya, bila banyak informasi yang salah tentang makanan, maka banyak orang akan memilih makanan yang tidak baik bagi tubuhnya. Sehingga tubuh akan langsung sakit atau dalam kurun waktu yang lama akan jatuh sakit karena kumulasi zat berbahaya yang masuk dalam tubuh tidak dapat dicernak dan tetap menumpuk dalam tubuh.
Olek karena itu, kami mencoba memberikan ulasan yang ringan, padat serta mudah difahami oleh siapa saja. Begitu juga akan selalu di-update dari berbagai informasi dan berita terkait makanan dan minuman di negeri ini.
Harapannya, menjadi salah satu blog yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat terutama dalam informasi tentang makanan dan minuman.

0 komentar